Teknik mesin adalah sebuah ilmu yang menjadi dasar dari fondasi kehidupan manusia. semua ilmu pengetahuan saling bahu membahu membentu suatu hubungan yang tak terpisahkan dalam mewujudkan suatu fungsi utama.
tapi saya penasaran akan sejarah awal mula dari teknik mesin itu sendiri, jadi mari kita cari tau tentang sejarah teknik mesin.
dari sumber paling atas google yaitu, Wikipedia menyebutkan bahwa
Dawn of civilization to early Antiquity
Engineering arose in early civilization as a general discipline for the creation of large scale structures such as irrigation, architecture, and military projects. Advances in food production through irrigation allowed a portion of the population to become specialists in Ancient Babylon. ( De Camp, Lyon Sprague (1963). The Ancient Engineers. Doubleday. pp. 20, 39, 59, 63–64, 104–106, 133–134, 149–150. ISBN 9780880294560. )
Dalam Buku The Ancient Engineers karya Lyon Sprague De Camp mengulas tentang pencapaian teknologi dan rekayasa pada masa peradaban kuno. Dan ini merupakan salah satu buku rujukan utama dalam pembahasan teknologi pada masa kuno.
Gambar L. Sprague de Camp dan Bukunya The Ancient Engineers. Sumber Wikipedia
Dalam The Ancient Engineers karya Lyon Sprague De Camp, teknik mesin diperkenalkan sebagai salah satu bidang yang sangat penting dalam perkembangan teknologi pada peradaban-peradaban kuno. De Camp menjelaskan bahwa meskipun istilah "teknik mesin" belum dikenal pada masa itu, konsep-konsep dasar dari teknik mesin, seperti penggerak, mesin sederhana, dan alat-alat mekanis, telah ada jauh sebelum revolusi industri
Penggunaan Mesin Sederhana
Di Peradaban maju pada masa lampau seperti
Mesir dan Roma, telah mengembangkan mesin sederhana, seperti
penggerak air, alat pengangkat, dan
roda gigi. Mesin-mesin ini digunakan untuk mempercepat dan mempermudah tugas-tugas yang berat, seperti penggilingan gandum atau pengangkatan batu besar untuk membangun piramida.
Kincir Air
 |
Ilustrasi Penggerak Air |
Penggerak air tertua yang diketahui berasal dari Mesopotamia pada abad ke-4 SM, berupa roda horizontal yang digerakkan oleh aliran air. Meski demikian, bukti arkeologis menunjukkan bahwa roda air pertama kali digunakan di Mesir Kuno sekitar abad ke-4 SM. Roda air ini digunakan untuk mengangkat air dari sungai Nil ke lahan pertanian, memanfaatkan tenaga aliran air untuk irigasi.
Shaduf
Salah satu alat pengangkat air yang digunakan di Mesopotamia adalah shaduf. Alat ini terdiri dari sebuah tiang panjang yang dipasang pada poros, dengan ember di salah satu ujungnya dan pemberat di ujung lainnya. Dengan prinsip tuas, shaduf memungkinkan pengangkatan air dari sumur ke permukaan tanah untuk irigasi |
Gambar Shaduf. Sumber : commons.wikimedia.org |
Alat pengangkat
Derek Yunani (Greek Crane)
 |
ilustrasi pena dan tinta dari sebuah kren Yunani kuno yang mengangkat balok batu besar. Ilustrasi ini menggambarkan cara kerja kren tersebut dengan seorang pekerja yang menggunakan winch, dikelilingi oleh arsitektur klasik dari zaman tersebut. |
Derek Yunani adalah alat pengangkat yang menggunakan sistem katrol dan winch untuk mengangkat batu besar dalam pembangunan kuil dan bangunan lainnya. Kren ini memungkinkan pengangkatan beban berat dengan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan metode sebelumnya.
Crane Roda Romawi Abad Pertengahan
Derek Romawi (derek roda beroda) yang hampir tidak berubah atau dimodifikasi akan digunakan hingga zaman modern dan dalam beberapa kasus hingga pertengahan abad ke-19 seperti di pelabuhan-pelabuhan Jerman. Beberapa masih berada di lokasi konstruksi aslinya hingga saat ini. Sebagai contoh, kita akan menyebutkan
Katedral Strasbourg (Prancis) dan
Gereja Beverley Minster (Inggris).
 |
Crane di Gereja Beverley Minster (Inggris). Sumber traveling-cook.com
|
Crane Romawi
 |
Derek pada masa Romawi sumber : engineeringdiscoveries.com |
Bangsa Romawi mengembangkan berbagai jenis derek untuk mempermudah konstruksi bangunan besar. Beberapa jenis kren Romawi antara lain:
Tripastos
 |
Gambar Tripastos. Sumber : viajes.elpais.com.uy |
Tripastos: Derek sederhana dengan tiga katrol yang memungkinkan satu orang mengangkat beban hingga 150 kg.
Pentaspastos
|
Kiri ;Pentaspastos, derek konstruksi kuno, beroperasi di Tambang Romawi. Foto: Vulkanpar GmbH Kanan ; Sistem Crane Pentaspastos . Sumber : commons.wikimedia.org |
Pentaspastos: Derek dengan lima katrol yang meningkatkan kapasitas angkat.
Polyspastos
Polyspastos: Derek canggih dengan hingga 15 katrol yang memungkinkan pengangkatan beban hingga 6.000 kg dengan hanya dua operator.
Rekayasa Mesin untuk Konstruksi
meskipun teknologi pada masa itu terbatas, orang-orang kuno telah mengembangkan teknik rekayasa yang canggih untuk konstruksi bangunan monumental. Teknik ini sering melibatkan penggunaan mesin sederhana yang didorong oleh tenaga manusia atau hewan, serta pemanfaatan prinsip-prinsip mekanika dasar.
Roda Gigi dan Penggerak
Roda Gigi dan Penggerak Tertua pada Masa Peradaban Awal merupakan salah satu penemuan penting dalam sejarah peradaban manusia, yang pertama kali digunakan pada masa peradaban awal untuk mengubah arah atau kecepatan gerak. Sejak zaman kuno, roda gigi telah diterapkan dalam berbagai alat dan mesin, berperan sebagai mekanisme penggerak yang efisien.
Penemuan roda gigi yang paling awal tercatat berasal dari peradaban Mesopotamia pada sekitar 3000 SM. Roda gigi ini terbuat dari kayu dan digunakan untuk menggerakkan alat-alat pertanian, seperti bajak atau pompa air. Konsep dasar dari roda gigi adalah dua roda yang saling terhubung dengan gigi yang saling mengunci, memungkinkan satu roda berputar dan menggerakkan roda lainnya. Roda gigi juga membantu mengubah gerakan rotasi menjadi gerakan linier, memungkinkan efisiensi yang lebih besar dalam penggunaan energi.
 |
Roda gigi dari reruntuhan Ctesiphon, Mesopotamia (Irak) Sumber ; bdgears.com |
Di Mesir kuno, roda gigi digunakan dalam mesin pengangkat batu untuk pembangunan piramida. Mesin ini menggunakan prinsip roda gigi untuk mengangkat batu berat ke tempat yang lebih tinggi dengan tenaga manusia atau hewan.
Selanjutnya, pada zaman Yunani dan Roma, roda gigi mulai diterapkan dalam berbagai alat teknik seperti kincir air dan alat pemutar untuk pertanian. Bahkan, ilmuwan Yunani kuno, seperti
Archimedes, terkenal dengan penggunaan roda gigi dalam pengembangan mesin yang lebih kompleks, seperti alat pemutar dan penggerak untuk pengolahan minyak.
Atas : Kincir air Kuno : (a) di Braine-le-Château, Belgia, dan (b) di Niksar, Turki (foto oleh A.N. Angelakis). Sumber encyclopedia.pub
Bawah : Skema Transfer Tenaga bertenaga . Sumber : airen.wikipedia.org
Roda gigi juga digunakan dalam teknologi penggerak air, terutama untuk kincir air yang digunakan di
peradaban Romawi untuk menggiling gandum. Inovasi ini memungkinkan penggunaan sumber daya alam, seperti air, untuk menggantikan tenaga manusia dalam proses produksi.
Secara keseluruhan, roda gigi adalah penemuan yang mendasari banyak inovasi teknis dan industrialisasi di masa depan. Dari penggilingan biji-bijian hingga penggerak mesin yang lebih kompleks, teknologi roda gigi menjadi simbol kemajuan peradaban awal dalam mengatasi tantangan mekanis dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Penemuan sistem roda gigi sebagai inovasi besar dalam sejarah teknologi. Meskipun penemuan ini tidak dikenal di semua peradaban, beberapa seperti peradaban Yunani dan Romawi telah memanfaatkan roda gigi untuk menggerakkan mesin dan alat yang lebih kompleks.
Teknologi yang digunakan oleh teknik mesin dalam membangun infrastruktur seperti jembatan, jalan raya, dan akuaduk di peradaban Romawi mencakup berbagai inovasi dan teknik yang luar biasa canggih pada masanya. Beberapa teknologi kunci yang digunakan antara lain:
Semen Romawi (Roman Concrete)
Romawi mengembangkan beton yang sangat tahan lama, yang disebut "opus caementicium". Beton ini terbuat dari campuran air, pasir, abu vulkanik, dan kapur. Beton ini digunakan untuk membangun struktur besar seperti jembatan, akuaduk, dan bangunan lainnya, memberikan kestabilan dan daya tahan yang luar biasa.
 |
Gambar Semen Romawi Kuno Kiri , Sumber : Architecture Hub. Kanan , Sumber : www.worldhistory.org |
Sistem Akuaduk ( Aqueduc System )
Sistem Aqueduc berfungsi Untuk mengalirkan air ke kota-kota besar, Romawi membangun akuaduk menggunakan prinsip gravitasi. Struktur akuaduk dibangun dengan menggunakan batu besar dan beton, dilengkapi dengan lengkungan yang membantu mendistribusikan beban dan menjaga kestabilan. Akuaduk ini memanfaatkan saluran tertutup dan terbuka untuk mengalirkan air ke wilayah yang lebih tinggi.
 |
Gambar Sistem distribusi air akuaduk.Romawi Sumber. Kiri : crystalinks.com. Kanan : britannica.com |
Lengkungan dan Kubah
Romawi sangat terampil dalam penggunaan lengkungan dan kubah dalam konstruksi mereka. Prinsip lengkungan digunakan pada jembatan dan bangunan besar, seperti Koloseum, untuk mendistribusikan beban secara merata, memungkinkan pembangunan struktur yang lebih besar dan lebih kuat.
 |
Gambar Lengkungan dan Kubah Romawi kuno. Sumber : pxhere.com |
Semua teknologi pada jaman lampau ini ini menjadi dasar dari perkembangan ilmu teknik mesin.