Perhitungan Potensi Cadangan Hidrokarbon







Perhitungan Potensi Cadangan Hidrokarbon











Cadangan hidrokarbon adalah jumlah
volume hidrokarbon di dalam reservoir. Cadangan mememiliki dua
oengertian, ayaitu cadangan yang terdapat di dalam reservoar (resorce) serta cadangan yang dapat diambil
atau memiliki nilai
ekonomis (reserve) dapat
berupa Oil In Plase (OIP) atau Gas In Plase (GIP).




Perbandingan anatara OIP dan reserve disebut recovery factor (RF). Klasifikasi cadangan hidrokarbon berdasarakan
atas derajat ketidakpastian dari perhitungan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :


a.   Cadangan terbukti (proved reserves)


Cadangan terbukti adalah voalume hidrokarbon diperkirakan
dapat diperoleh dari reservoar
dengan tingkat keyakianan yang tinggi pada konsidi ekonomo dan potensi yang
sedang berlangsung.


b.  
Cadangan tereka (probabel
reserves
)


Cadangan tereka adalah cadnagan hidrokarbon dengan tingkat
keyakinan yang lebih rendah dari cadangfan terbukti, cadangfan aini termasuk
yang didasarkan dasri operasi yang sedang berlangsung.


c.   
Cadangan terkira (possible reserves)


Cadangaan terakira adalah cadangan hidraokaraboan yang
memilikoi derajat kepastaian yang paling rendah dan hanya dap[at diperkirakan
dengan tingakt kepercayaan yang rendah.



style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-1812957669713538"
data-ad-slot="8937221758">


Ada tiga pendakatan yang digunakan untuk
mengitung bulk volume (V
B) reservoar dari net pay isopach map, yaitu metode piramidal, metode trapezoidal dan
metode grafis (Heysse, 1991). Setelah V
B didapat selanjautnya mengitung Oil In Plase (OIP)
atau Gas In Plase (GIP). Berikut
pendekatan dari masing-masing metode tersebut:




1.       
Metode Piramidal





Persamaan yang digunakan untuk
menghitung V
B  adalah :







𝑉𝐵𝑖 = 3 [𝐴𝑛 + 𝐴𝑛+1 + √(𝐴𝑛 × 𝐴𝑛+1)]





VB total adalah VB = 𝑉𝐵𝑖


Dimana :





VBi               : Elemen
V
B anatara 2 garis kontur
isopach yang berdekatan masing- masing dengan luasan An dan A
n-1 (acre.ft)


An         :
Luas daerah yang dikelilingi kontur ke-n, terhitung dari kontur ke- 0 (acre)


An+1            : Luas daerah yang
dikelilingi oleh kontur ke n+1 (acre)
n  : Interval kontur
isopach (feet)


*Rumus ini digunakan apabila An+1/An < 0,5


2.       
Metode
Trapezoidal
 


Persamaan yang digunakan adalah :




𝑉𝐵 = 2 (𝐴𝑛
+ 𝐴𝑛+1)




Dimana :





VB                : Bulk
volume
(acre.ft)





A0                 : Luas daerah yang
dibatasi kontur nol (acre)





A1                 : Luas daerah
yang diabatasi oleh kontur pertama di atas kontur nol
dan
seterusnya (acre)


h            : Interval kontur (feet)





hn                  : Jarak vertikal dari kontur paling
atas ke top lapisan reservoar (feet)





*Rumus ini digunakan apabila An+1/An > 0,5


3.       
Penentuan Cadangan
Minyak Bumi dengan Metode Volumetris





Pada
metode ini, luasan
masing-masing aderah yang dibatasi oelh kontur
peta isopach
diplot versus ketebalan
yang dinyatakan oleh kontur tersebut.
V
B reservoar adalah luasan area di abwah kurava
dalam satuan acre.ft. jika volume reservoar dapat diacarai. Persamaan yang
diaguankan untuk menghitung besar cadangan hidrokarbon dalan reservaoar secara
volumetrik (Tearpock & Bischke, 1991) yaitu :


a.    Menghitung Minyak
Bumi





Ø 
Menghitung Initial Oil In Place (IOIP) Dengan menggunakan rumus :


 




Dimana :





N              : Oil in place (standard cubic feet)


7758         : Faktor konversi dari acre.ft ke
barrels


VB                  : Bulk
volume
dari reservoar (acre.ft)


Ø              :
Porositas rata-rata (v/v)


Sw            : Water saturation (v/v)





Boi                     : Oil
formatiaon volume factor
(SCF/cuft)


Ø
Menghitung
Stock Tank Oil In Olace (STOIIP)


Dengan menggunakan rumus :








Dimana : 




STOIIP      : Stock-Tank
Oil in place
(standard cubic feet) 


7758          :
Faktor konversi dari acre.ft ke barrels


VB                    : Bulk volume dari reservoar (acre.ft)


Ø               : Porositas rata-rata (v/v)


Sw             : Water saturation (v/v)





RF             : Recovery factor (%)





Boi                     : Oil
formatiaon volume factor
(SCF/cuft)


b.     Menghitung Gas Bumi





Ø  Menghitung Initial
Gas In Place
(IGIP)








                            Dengan menggunakan
rumus :










Dimana :





G              : Gas in place (standard cubic feet)


43560       : Faktor konversi dari acre.ft ke cubic.ft 


VB                   : Bulk volume dari
reservoar (acre.ft)


Ø              :
Porositas rata-rata (v/v)





Sw            : Water saturation (v/v)





Bgi                     : Gas formatiaon
volume factor
(SCF/cuft)


Ø 
Menghitung
Stock Tank Gas In Olace (STGIIP)


Dengan menggunakan rumus :





                             Dimana :





STGIIP      : Stock-Tank
Gas in place
(standard cubic feet) 


43560         :
Faktor konversi dari acre.ft ke cubic.ft


VB                     : Bulk volume dari reservoar (acre.ft) 


Ø                : Porositas rata-rata (v/v)


Sw             : Water saturation (v/v)





RF             : Recovery factor (%)





Bgi                     : Gas
formatiaon volume factor
(SCF/cuft)








style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-1812957669713538"
data-ad-slot="7985842980"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">